Pengertian Bahan Baku Dalam Lingkup Perpajakan
Pengertian Bahan Baku
Dalam hal ini, pengertian bahan baku merupakan bahan yang bisa langsung diolah menjadi bahan jadi untuk kemudian beralih menjadi produk perusahaan.
Keberadaan bahan baku menjadi hal yang sangat penting bagi sebuah perusahaan, mengingat komponen satu ini merupakan hal dasar yang wajib dimiliki.
Ada dua jenis bahan baku yang biasa digunakan, yakni bahan baku langsung atau tidak langsung. Pada bahan baku langsung adalah bahan yang bisa langsung dilihat ketika produk tersebut jadi, misalnya bahan kayu pada pembuatan furniture.
Sedangkan bahan baku tidak langsung adalah bahan untuk produk akhir, tetapi tidak mudah identifikasinya, misalnya saja benang pada proses pembuatan baju.
Bahan Baku sebagai Komponen HPP
Ada beberapa hal yang perlu diperhatikan pada proses pengertian bahan baku terkait pengelolaannya, yakni mencakup persediaan awal, ongkos angkut, retur pembelian, potongan pembelian, dan persediaan tunai. Semua komponen tersebut nantinya akan mempengaruhi besar kecilnya suatu produksi.
Perlu diketahui juga bahwa dalam proses produksi bahan baku akan dikenai perhitungan pajak. Alurnya adalah ketika bahan baku yang digunakan semakin besar, otomatis biaya produksi dan produk yang dihasilkan akan ikut tinggi.
Dari situlah Harga Pokok Penjualan (HPP) akan terlihat. HPP akan dijadikan sebagai pertimbangan penentuan harga jual sehingga semakin tinggi harga jual dan provit yang didapatkan semakin tinggi. Maka pajak yang dikenakan kepada perusahaan tersebut juga semakin besar.
Kesimpulan
Pengetahuan tentang pengertian bahan baku sangat penting untuk dimiliki setiap perusahaan karena masih ada yang belum mampu mengatur keseimbangan antara proses produksi dan penjualan.
Idealnya, setiap perusahaan harus mengetahui seberapa wajarkah tingkat pemakaian bahan mentah dalam proses pembuatan sebuah produk.
Perlu dilakukan secara perhitungan secara mendetail dengan memperhatikan semua biaya operasional yang dibutuhkan. Jangan sampai membeli bahan baku yang salah karena nantinya hanya akan membuat perusahaan menjadi rugi.
Apalagi masalah bahan baku juga akan berurusan dengan pajak sehingga perhitungannya harus benar-benar mendetail. Selain itu yang tidak kalah penting, laba perusahaan akan langsung terlihat dari proses pengelolaan bahan baku.